Memoar seorang Geisha Dan Damai di Bumi!

Sudah lebih dari satu bulan juga, blog ini tidak di update. Alasannya, malas, gak mood dan ada kerjaan yang lebih menarik untuk dilakukan dibandingkan dengan menulis..(dah cem banyak kerjaan aja awak ini..hihihi). Anyway banyak kejadian-kejadian yang menarik sebenarnya yang patut diceritakan. Kejadian pertama adalah Badai Salju pertama yang pernah gue alami! Dari tanggal 25 November sampai dengan 28 November (empat hari empat malam), salju gak berenti-berenti turun. Buntutnya gue gak keluar kamar dari hari Minggu sampai Selasa...:D Temen-temen yang baru datang ke Jerman dan belum pernah merasakan salju senangnya bukan main ketika salju pertama turun (jadi ingat tahun lalu..:D). Mereka menyambutnya dengan sangat antusias. Gue inget banget hari Jumat tanggal 25 November 2005, gue terbangun dari tidur karena tetangga sebelah gue teriak-teriak karena ada salju. Dalam hati gue tertawa tapi ketika teringat bahwa tahun lalu guelah yang bertingkah seperti itu maka tawa itu tetap tersimpan dalam hati..:). Antusiasnya liat salju diwujudkan dengan mengambil tanda bukti berupa foto (soalnya kalo mau nyimpan salju kan gak mungkin..:P). Dan lagi-lagi gue tertawa dalam hati (hanya dalam hati) melihat tingkah mereka karena teringat tanggal 27 Desember 2004 ketika gue juga dengan noraknya keluar kamar, belum mandi, heboh sampai diliatin orang Jerman foto-foto di jalanan yang telah dilapisi salju tipis. Tapi boleh dibilang tahun ini salju turun agak terlalu cepat dan bolehlah kalo gw berharap White Christmas tahun ini (FYI tahun lalu salju gede baru tanggal 27 Des). Leider, I will have no one to share that moment beside me. Lonely again this Christmas.....

Now, ke buku. Lately, gue rada-rada rajin baca novel dan sejenisnya. Untunglah dulu hari terakhir sebelum pulang masih sempat beli 4 buah buku di Gramedia Citraland. Cintapuccino (yup, that's right, I read chick lit too...:D), Memoirs of a Geisha, The Tort dan Dan Damai di Bumi adalah judul-judul buku yang sampai saat ini sudah dan sedang dibaca. Setelah baca Cintapuccino dan dua buah chick lit lainnya di Medan dulu, kayaknya paradigma gue terhadap chick lit agak berubah. Dulu kerjaan gue ngejekin si Rika karena dia suka banget baca chick lit (emang sih ngejeknya dengan nada sayanglah..hihihi), tapi sebenarnya gw menganggap chick lit gak menarik banget untuk dibaca dan gak dapat apa-apa setelah membacanya. Tapi karena penasaran kenapa sih dia suka banget baca buku kayak gitu, akhirnya dengan malu-malu tapi kepingin pinjem dua buah bukunya sewaktu melancong ke Medan kemarin. Ternyata lumayan juga sebagai bacaan menjelang tidur dan akhirnya kok jadi nyandu...hahaha Nah pas beli Cinatpuccino di Citraland juga lucu. Karena malu, gue beli buku yang lain dulu (padahal liat Cintapuccino duluan) dan biar keliatan keren dan intelek, maka ambil Dan Damai di Bumi dulu, lalu setelah itu dengan kecepatan tangan melebihi pencopet mengambil Cintapuccino dari rak dan sesegera mungkin menyelipkannya di bawah Dan Damai di Bumi, tentu saja setelah celingak celinguk ngeliat gak ada orang yang memperhatikan gw...:))
Dari empat buah buku tersebut, tiga diantaranya sudah selesai dibaca. Yang terakhir adalah Memoirs of Geisha karangan Arthur Golden. Sebuah kisah yang menyentuh dari seorang Geisha Nitta Sayuri dari kampung nelayan kumuh Yoroido sampai Waldorf Towers New York. Dari desa kecil, sepi sampai ke sebuah kota Metropolitan nan gemerlap. Sebuah kisah yang penuh dengan air mata dan kesedihan namun juga dalam kisah ini kita bisa belajar dari tekad dan ketabahan Sayuri yang mengalahkan semua penderitaan dan kesedihan yang harus dialami. Tekad dan ketabahan yang dilandasi oleh satu hal, keinginan untuk bertemu kembali dengan seorang Pria yang memberikan sapu tangan dan menghiburnya ketika dia sudah putus asa dan hilang harapan. Ketika hatinya tersentuh, ketika cinta itu tumbuh dan terus bertumbuh maka tekad menjadi bulat dan penindasan dan pengorbanan seolah hanya harga murah yang harus dan sudah sewajarnya dibayar . Itulah kekuatan cinta....(sok munsyi awak bah...hehehe).
Sekarang buku yang sedang dilalap adalah Dan Damai di Bumi, karangan Karl May seorang novelis petualangan terkemuka di dunia. Bukunya sendiri baru dua bab dibaca kesimpulan yang bisa gue ambil sementara adalah Karl May jenius dan seorang humanis yang rendah hati! Membaca kisah petualangganya sangat mengasyikkan tapi yang lebih terutama adalah pandangan hidupnya yang sangat menghargai ketulusan hati dan kasih sayangnya yang ditunjukkan kepada sesama tak peduli dari ras apa dan dengan keyakinan apa. Sebelum lebih lanjut membahas tentang sosok Karl May, ada baiknya gue mencari referensi-referensi yang lebih lengkap agar gue bisa memandang sosoknya dari berbagai sudut dan sisi. Namun itulah kesimpulan sementara dari hasil membaca dua bab karyanya.

Comments

Anonymous said…
LOL after read this..funny guy..
-thx-

Popular Posts